Komunitas PJCC Kenalkan Kuliner Papua ke Kancah Dunia


PAPUA Jungle Chef Community (PJCC) menempuh beragam upaya untuk membumikan kuliner tradisional Papua ke kancah dunia. Komunitas yang memiliki motto “Hutan adalah pasar” ini menyatukan para chef dari Sorong hingga Merauke untuk mempromosikan kuliner Papua yang mulai ditinggalkan agar tidak punah.

Komunitas ini diprakarsai oleh Charles Toto, seorang chef yang kembali ke kampung halaman karena merasa mendapatkan panggilan jiwa setelah merantau ke Sumetera, Bali, dan Jakarta.

Charles Toto juga disebut sebagai perawat kuliner Papua karena upayanya membuat kuliner Papua tetap eksis dan mendunia dengan menjadi chef yang bertugas untuk melayani tamu asing dari berbagai negara.

Upaya membumikan kuliner Papua dimulai pada tahun 1997 ketika ia mendapat kesempatan untuk mendampingi turis asing untuk mengeksplorasi Papua.

“Kegiatan ini saya lakukan mulai dari tahun 1997 ketika saya mendapat kesempatan membantu satu  travel namanya Genetic Expedition Tour untuk melakukan trip bersama turis asing  berkeliling di wilayah Papua,” ujarnya saat memberikan pemaparan dalam webinar yang diselenggarakan oleh Samdhana Institute pada 23 November 2020 dalam serial CangKir KoPPI (Berbincang dan Berpikir Kreatif  Kelompok Perempuan dan Pemuda Inspiratif) dengan mengangkat topik “Merawat Kuliner Papua sehingga Tidak Punah Bahkan Mendunia” melalui aplikasi Zoom.





Charles Toto saat melakukan pemaparan dalam webinar yang diselenggarakan oleh Samdhana Institute.

Selain itu, upaya membumikan kuliner Papua didukung oleh media-media internasional yang melakukan penelitian dan membuat film dokumenter tentang kuliner Papua.

“Tamu yang pernah kami dampingi yaitu beberapa TV internasional seperti Discovery Channel, National Geographic, dan CNN (Cable News Network),” tuturnya lagi.

Melalui PJCC dan media-media itu, seni budaya, adat istiadat serta kuliner Papua diharapkan dapat sampai pada telinga masyarakat global sekaligus menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia khususnya Papua di kancah internasional.(Indah Mutiara)

 

 

Postingan populer dari blog ini

Mbok Cok, Aktivis Kritis Krisis Air